Sabtu, 12 Maret 2011

Jenis-jenis speaker


jika kalian ingin dengar musik atau suara lainya pastinya membutuhkan speaker karena memang speker adalah output device berupa suara. ada berbagai jenis spreaker yang beredar di pasaran dengan ukuran dan bentuk yang berbeda mulai dari speker yang berukuran kecil hingga speaker outdor yang berukuran besar. besar kecilya suara yang dihasilkan speaker tergantung dari frekuensi getaran speaker itu sendiri. speaker di katakan bagus apabila menglurkan suara yang sama dengan suara aslinya. efek suara speaker bisa kita stel sesuai keinginan kita seperti bass, trable dan efek lainya.   
Jenis speaker itu sendiri dapat dibagi lagi dalam 3 jenis berdasarkan kelompok besarnya, yaitu :
1. Speaker Dual Cone
Jenis speaker ini memiliki kualitas suara yang sangat standar, bentuknya dilengkapi dengan dua buah konus. Biasanya speaker jenis ini sudah digunakan sebagai speaker standar pabrikan untuk tiap mobil. Speaker jenis ini juga bisa disebut sebagai speaker full range karena memang mampu menghasilkan   rentang frekuensi yang luas, namun tidak maksimal, terutama untuk speaker OEM mobil.
2. Speaker Coaxial
Speaker jenis ini memiliki desain dengan posisi woofer, midrange ataupun tweeter yang menyatu dalam satu poros. Speaker coaxial pun memiliki jenis 2 way (tweeter , woofer), 3 Way (tweeter, midrange, woofer) dan ada juga yang 4 way (2 tweeter, midrange, woofer)
3. Speaker Split / Speaker Component
Jenis speaker ini dilengkapi dengan midbass, midrange, tweeter yang terpisah-pisah untuk dijadikan dalam satu set sistem speaker. 1 set speaker split juga dilengkapi dengan perangkat elektronik bernama crossover passive yang berfungsi untuk memila-milah atau membagi frekuensi suara agar tweeter, midrange dan midbass mendapat frekuensi yang sesuai dengan kemampuannya. Jenis ini dapat terbagi lagi dalam 1 set jenis 2 way (Midbass, Tweeter), 3 Way (Midbass, Midrange, Tweeter). Jenis ini adalah yang paling baik untuk mendapatkan kualitas suara paling bagus untuk sistem audio mobil, karena posisinya yang juga dapat diposisikan secara terpisah-pisah.
           semua speaker memiliki cara kerja yang sama kurang lebih begini cara kerja speaker sehingga bisa menghasilkana suara. Ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter :Konversi digital ke Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa analog diolah oleh DSP, dalam mode ADC ( Analog Digital Converter : Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini di simpan dalam format waveform table dalam disk atau dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3.

Sejarah perkembangan Audio


Pada perkembangan sejarahnya Audio mengalami 4 fase, yaitu :
1. Fase pertama, dikenal juga dengan Tehnik Audio – Mono ini umumnya dikenal sekitar periode tahun 20’an hingga sekitar akhir tahun 50’an dengan diketemukannya Alat Gramaphone oleh Thomas Alfa Edison dengan metode Plat Baja,
2. Fase kedua, sekitar awal tahun 50’an dengan diketemukan Perekaman Analog dengan piringan plat hitam maka orang mulai mengenal perekaman Mono stereo dengan metode pemisahan suara ( Vokal dan Alat Musik ) menjadi L / R ( Music ;Left - output, Voice ; Right – output )
3. Fase ketiga, ditemukan tehnik Mixing Stereo menjadi L /R , ini populer sekali dan dikembangkan terus hingga sekitar tahun 60’an akhir - awal 70’an4. Fase keempat, Proses perekaman Umumnya saat ini didalam produksi audio umumnya dilakukan dari Analog Ke Digital begitupun sebaliknya . Data Analog mempunyai pengertian adalah data sinyal gelombang suara yang dikeluarkan dari Sumber Aslinya hasil perekaman, misal : Perekaman Vokal ke komputer. Data Analog sendiri mempunyai pengertian adalah Informasi gelombang suara yang terus menerus berubah tidak beraturan secara Alami, Data Analog mengalami perubahan keras ( Amplitudo ) dan tinggi rendah suara yang berfluktuasi, namun belum mempunyai Skala & satuan yang pasti, sedangkan Data Digital adalah hasil manipulasi Informasi gelombang suara secara terus menerus berubah tidak beraturan secara alami menjadi satuan skala yang pasti .